Anugraa

Mempuisikan Matematika

Terinspirasi dari Pakar Matematika Kombinatorika yaitu Prof.Dr. M.Salman A.N., bahwa matematika tidak seperti apa yang kita ketahui. Matematika sebenarnya bukan hanya menghafalkan sekian banyak rumus yang mungkin menjenuhkan. Sesuai yang kita pikirkan bahwa apa sih manfaatnya kalau kita belajar matematika?????

Simbol-simbol dan angka-angka di dalam matematika mungkin hanya kita anggap sepele saja. Sebenarnya, jika kita mengetahuinya dan berusaha mencari tahu pasti kita akan banyak mengambil pelajaran. Misalnya, semua bilangan real selain nol bisa menjadi pembagi. Dengan kata lain, tidak semua bilangan real dapat menjadi pembagi. Artinya, bahwa sepintar-pintarnya manusia pasti ada batasnya.

Selain itu, di dalam matematika kita pasti mempelajari bidang. Suatu bidang pasti terdiri dari titik dan garis. Jika dapat dihubungkan dengan fenomena social bahwa titik dan garis mempunyai keterkaitan. Titik dapat mempresentasikan manusia dan garis merupakan hubungan/relasi antar manusia. Tidak akan bermakna kehidupan jika terjadi komunikasi dan tidak akan terjalin komunikasi jika tidak ada pelakunya.

Matematika juga mengajarkan optimasi. Jika telah didapatkan satu solusi, kita didorong untuk mencari solusi yang lebih baik. Kita ditantang untuk mendapatkan solusi terbaik. “Jika lebih baik itu memungkinkan, maka baik itu tidak cukup”. Artinya, kalau kita bisa lebih baik, jangan hanya berhenti pada baik saja.

Matematika bisa dipadukan dengan Seni

Jika belajar matematika tanpa seni maka akan terasa hambar dan gersang. Dalam matematika kita mempelajari obyek dan membangun keterkaitan antar obyek tersebut. Dalam hal ini tidak hanya nalar yang diperlukan, tetapi juga kemampuan untuk mengkhayalkan keterkaitan yang indah.

Maka dari itu saya mencoba untuk mengkhayalkan keterkaitan dalam matematika dengan indah. Saya akan mencoba mempuisikan sebuah angka, yaitu satu.